“Manusia itu monster,” demikian alasan ayah gadis berusia 21 tahun itu, saat menyekapnya di kamar mandi. Baraa hanya keluar di malam hari, itupun untuk membersihkan rumah.
Polisi Palestina membebaskannya pada akhir pekan lalu dari kamar mandi kecil di sebuah rumah di Kota Qalqiya, Tepi Barat, setelah mendepatkan informasi dari sumber tanpa nama.
Saat berusia 11 tahun, ayah Baraa mengurungnya dalam kamar mandi. Gadis ini juga dilarang pergi ke sekolah ataupun menemuinya ibunya yang sudah diceraikan.
Ia sering dipukuli dengan baton atau dicambuk kabel logam. Hanya ada satu selimut untuk membuatnya hangat.
“Kamar mandi itu hanya berukuran 1x1,5 meter, sangat sempit seperti sel tahanan,” kata seorang pekerja sosial, Hala Shreim, dilansir HuffPost.
Sumber di kepolisian Palestina menyatakan, si ayah mengaku mengurung Baraa karena masalah keluarga dan memberinya makan, sebagian besar roti.
Baraa mengatakan, si ayah mencukur rambut dan alisnya serta mengizinkan mandi sebulan sekali. Ia keluar dari kamar mandi itu tiap pukul 01.00 malam untuk bersih-bersih hingga pukul 04.00.
Bahkan, menurut Shreim, ayah Baraa sering menyuruh putrinya itu untuk bunuh diri. “Satu-satunya hiburan dan yang menghubungkan Baraa dengan dunia hanyalah radio,” lanjutnya.
Wanita muda ini telah bertemu kembali dengan ibunya. “Ia mengatakan mencintai kehidupan dan harus terus berusaha untuk hidup,” pungkas Shreim, mengutip Baraa.